Arti mutu pelayanan keperawatan dari beberapa sudut pandang:
- Pasien/masyarakat : suatu empati, respek dan tanggap akan kebutuhannya, ramah, efektif meringankan gejala penyakit & efektif mencegah penyakit
- Provider: bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan sesuai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang maju, mutu peralatan yang baik dan memenuhi standar yang berlaku
- Manager/administrator: fokus pada mutu mendorong untuk mengelola staf, pasien dan masyarakt secara baik.
Menurut Lori Di Prete Brown, dkk. terdapat 8 dimensi yang dipakai untuk mengukur mutu dalam meningkatkan pelayanan keperawatan :
· Kompetensi teknis: dokter,perawat,petugas, staf pendukung;(apakah sudah sesuai standar pelayanan keperawatan?)
· Akses: mudah? (a.l. meliputi: geografis, ekonomi, sos-bud, bahasa)
· Efektifitas: prosedur dilakukan secara benar dan menghasilkan sesuai harapan
· Hubungan antar manusia: baik? (petugas-pasien, manager-petugas, tim kes.-masyarakat)
· Efisiensi: pelayanan yg terbaik dgn sumberdaya yg dimiliki
· Kelangsungan pelayanan: klien menerima layanan scr lengkap spt yg dibutuhkan
· Aman, terhadap risiko cidera, infeksi, efek samping dan bahaya lain
· Nyaman: a.l. menyangkut kebersihan, privacy
MANAJEMEN RISIKO DALAM KERANGKA MUTU
· Ketidakpastian ekonomi: perubahan sikap konsumen, perubahan selera, perubahan harga, perubahan teknologi
· Ketidakpastian alam: banjir, gempa, badai dll
· Ketidakpastian kemanusiaan: pencurian, penggelapan, peperangan, dll
Diperlukan MANAJEMEN RISIKO!. Manajemen Risiko: strategi untuk mengurangi atau mencegah kerugian atau tindakan hukum dengan identifikasi, analisa, dan evaluasi risiko dan rencana penanganannya
Hal-hal umum terjadinya risiko:
· Lantai licin shg. pasien/klg. jatuh (KUH Perdata 1367 dan 1369)
· Listrik, kabel yang terbuka/terkelupas
· Pemeliharaan: alat-alat tdk siap pakai
· Tanda peringatan: DILARANG MEROKOK, DILARANG MASUK, AWAS TEGANGAN TINGGI, dll.
RISIKO DALAM RUANG PERAWATAN:
· Tidak dipasangnya side-rail / hek
· Bel pasien tidak berfungsi
· Bel pintu masuk berbunyi tidak ada yang peduli
· Selang waktu antara panggilan pasien/bel dgn datangnya perawat lama
· Tabung oksigen kosong
· Kunjungan diluar jam besuk
· Brandkar tidak bertabung O2 atau tidak ber-hek
· Pemberian obat tidak menerapkan prinsip-prinsip pemberian obat yang benar
· Kurang perhatian thdp laporan penunggu pasien atau tenaga penunjang
· Pemberian transfusi
Sasaran/tujuan manajemen risiko:
· Mengidentifikasi berbagai variabel kualitas asuhan yg. membahayakan
· Mengkoreksi atau meminimalkan sehingga mencegah terjadinya masalah
Langkah-langkah proses manajemen risiko:
1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai
2. Mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi atau terjadinya kerugian (paling sulit tapi penting)
3. Menentukan besarnya risiko atau kerugian:
· Frekuensi kejadian
· Besarnya akibat dari kerugian tsb. thdp. keuangan (kegawatannya)
· Kemampuan meramalkan besarnya kerugian yang jelas akan timbul
4. Mencari cara penanggulangan yang paling baik, tepat dan ekonomis
5. Mengkoordinir dan melaksanakan keputusan untuk penanggulangan
6. Mencatat, memonitor, dan mengevaluasi langkah-langkah yang ditempuh
Agar program penanggulangan risiko berlangsung efektif:
· Telaah scr berkala: apakah ada perubahan, dampak terhadap kerugian/bahaya dan upaya penanggulangannya yg menyangkut biaya, program keselamatan, pencegahan kerugian, dsb.
· Dok. kerugian hrs selalu diperiksa untuk mengetahui perkembangan
Menjaga mutu pelayanan keperawatan; suatu rangkaian kegiatan pelayanan keperawatan berdasarkan:
· Standar asuhan dan
· Standar prosedur keperawatan
Karena klien keperawatan adalah manusia (yang unik), upaya menjaga mutu meliputi:
· Mutu prilaku: memperlakukan pelanggan berdasarkan penghargaan hub. manusiawi yang lebih baik
· Mutu prosedur
4 prinsip utama dlm menjaga dan meningkatkan mutu kep.:
1. Fokus pada klien
2. Fokus pada sistem dan proses
3. Fokus pada keputusan berdasarkan data
4. Fokus pada partisipasi dari tim kerja
2. Fokus pada sistem dan proses
3. Fokus pada keputusan berdasarkan data
4. Fokus pada partisipasi dari tim kerja
10 Langkah menjamin mutu (Quality Assurance) :
1. Planing For Quality Assurance
2. Developing Guidelines and Setting Standards
3. Communicating Standards and Specification
4. Monitoring Quality
5. Identifying Problems and Selecting Opportunities for Improvement
6. Defining The Problem Operationally
7. Choosing Team
8. Analyzing and Studying The Problem to Identify Its Roots Causes
9. Developing Solutions and Actions for Improvement
10. Implementing and Evaluations Quality Improvement Efforts
2. Developing Guidelines and Setting Standards
3. Communicating Standards and Specification
4. Monitoring Quality
5. Identifying Problems and Selecting Opportunities for Improvement
6. Defining The Problem Operationally
7. Choosing Team
8. Analyzing and Studying The Problem to Identify Its Roots Causes
9. Developing Solutions and Actions for Improvement
10. Implementing and Evaluations Quality Improvement Efforts
0 komentar:
Posting Komentar