hey you..never forget where u came from!

hey you..never forget where u came from!

Selasa, 02 Agustus 2016

RELATIONSHIP






Menjalani hubungan percintaan seperti layaknya sebuah pertemanan atau persahabatan memang bagus, kita bisa menjadi diri kita sendiri, santai, lepas dan nyaman saat bercanda, dan segalanya pun terasa lebih seru dan mengasyikan.
Akan tetapi, jangan juga sampai terlalu terlena dengan “santai”nya hubungan itu…

Terkadang karena terlalu “santai”, kita jadi lupa untuk lebih menghargai pasangan kita sendiri..
Terutama untuk kita kaum perempuan, sudah menjadi kodrat kita untuk menghormati pasangan kita (kaum lelaki), karena mereka adalah calon pemimpin rumah tangga kita kelak, begitu juga sebaliknya…jika kamu (kaum lelaki) mempunyai pasangan yang menyayangi dan menghormatimu, janganlah kamu sia-siakan…hargai, dan hormatilah kami (kaum perempuan) layaknya kau menghormati Ibumu.

Untuk saya pribadi, saya kurang menyukai pria yang terlalu “mengikuti”, dalam artian…selalu meng’iyakan apa saja yang saya inginkan…setuju atau tidak setuju, selalu mengikuti apa kemauan saya dan terlalu “lemah” dengan perempuan. Memang, sosok lelaki yang penurut dengan wanita itu adalah idaman kebanyakan orang, tapi harusnya dia (kaum lelaki) mampu mengatakan “TIDAK”, memberi penjelasan atau alasan atas penolakannya terhadap keinginan kita (kaum perempuan), dan membimbing kita agar bisa bersama-sama lebih baik.

Kalau mengikuti keegoisan diri sendiri, mungkin kita (kaum perempuan dan kaum lelaki) akan terlena dengan kemanjaan yang diberikan oleh pasangan kita, baik itu dari segi materi atau yang lain-lain…dan karena kita sudah terbiasa dengan “penurutan” atau “kemanjaan” itu, suatu saat ketika pasangan kita “menolak” keinginan kita, kita jadi seenaknya memperlakukan mereka, marah, membentak, ngambek, bahkan yang parahnya jadi bertingkah kasar.

Terkadang seseorang itu terlalu gampang untuk mengucapkan ma’af atau mema’afkan, namun…isi hati siapa yang tahu ?

Bisa saja mulut berkata “ma’afkan aku..” tapi dalam hatinya terlintas pemikiran, “tenang saja, dia kan sayang aku, pasti bakal dima’afin terus sama dia”, well…buang jauh-jauh pemikiran itu, karena sesabar-sabarnya seseorang, kalau terus saja kau ulangi, kesabarannya akan habis..dan rasa sakit yang dirasakan akan jauh lebih besar daripada rasa sayangnya padamu..

Bisa saja mulut berkata “iya aku ma’afkan..” tapi dalam hatinya berperang…mati-matian dia meredam rasa sakitnya, dan berusaha menerima permintaan ma’afnya, dengan harapan suatu saat kesalahan itu tidak akan terulang..but..who’s know ?

Kembali tentang “santai” dalam hubungan..
Santai sih boleh, asal jangan lupa..pikirkan ke depan..hubunganmu mau kamu bawa kemana. Kalau anda menjalani hubungan hanya untuk bersenang-senang, ya..itu hak anda, tapi kalau memang hubungan yang dijalani untuk jangka panjang (pernikahan misalnya), mulai dari masa pacaran kalian harus belajar bagaimana nantinya jika kalian sudah berumah tangga.

Pria yang baik akan dengan sabar membimbing pasangannya untuk jadi ibu rumah tangga yang baik (ingat..suami adalah pemimpin rumah tangga), tapi bukan dalam artian..kita (kaum perempuan) tidak boleh bekerja diluar atau hanya berkutat dengan bumbu dapur saja ya, meskipun kita dan pasangan kita sama –sama bekerja, tetap saja..kalau pulang kerumah, kita (kaum perempuan) adalah seorang ibu rumah tangga yang mempunyai tugas mulia, taat kepada suami dalam segala hal kecuali kemaksiatan atau hal-hal buruk,  memasak, membersihkan rumah, melayani suami, mengelola keuangan, dll…


الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Allah Ta’ala berfirman: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS. AnNisa’ : 34)

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/12/hak-dan-kewajiban-istri-terhadap-suami.html

Dan ingatlah, saat menikah..segala yang kita jalani saat masa berpacaran akan berbeda. Dan agar nantinya kita tidak terkejut, ada baiknya mulai dari masa berpacaran kita sama-sama belajar bagaimana dan apa yang harus dilakukan dalam berumah tangga.

Untuk kaum perempuan, ada baiknya harus tau hal-hal apa yang dianggap “DURHAKA” kepada suami..
1.      Menentang perintah suami
2.      Tidak mau menemani suami tidur
3.      Berwatak lebih keras daripada suami
4.      Lebih berkuasa daripada suami
5.      Tidak mau bersolek untuk suami
6.      Mengenyampingkan kepentingan suami untuk orang lain
7.      Keluar rumah tanpa izin suami
8.      Menerima tamu lelaki lain tanpa sepengetahuan suami
9.      Menceritakan seluk beluk fisik wanita lain
10.  Tidak mau merawat suami
11.  Minta cerai tanpa alasan yang jelas dan sah
12.  Mengambil harta suami tanpa izin
13.  Memberatkan kebutuhan belanja
14.  Melarikan diri dari rumah
15.  Menjauhkan suami dari keluarganya

Dalam suatu hadits, diriwayatkan Abdurrahman bin Auf menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. bersabda: 
 إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَلَمْ تَأْتِهِ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ 
Artinya : “Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke ranjangnya, lalu sang istri tidak mendatanginya, hingga dia (suaminya –ed) bermalam dalam keadaan marah kepadanya, maka malaikat melaknatnya hingga pagi tiba.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/12/hak-dan-kewajiban-istri-terhadap-suami.html

Nah..kalau memang dalam hubungan yang sedang kita jalani tujuannya untuk sebuah pernikahan, ada baiknya kita dan pasangan bersama-sama memulai untuk belajar bagaimana menjadi pemimpin rumah tangga dan istri yang baik, dimulai dari hal yang paling utama…yaitu :
1.      Mengurangi keegoisan diri sendiri
2.      Saling menghargai dan menghormati satu sama lain
3.      Mengelola keuangan
4.      Belajar memasak (nilai plus cyinttttt)



Cukup sekiannnn buat hari ini, nyambung ga nyambung…mohon dima’afkan..
Jadi nulis gini, soalnya mendadak kepikiran aja tentang pernikahan J
Dan beberapa tambahan didapat dari browsing-browsing gituuuu J
Wassalamu’alaikum..

0 komentar:

 
G R E N D A © 2008 Template by Exotic Mommie Illustration by Dapina Gucci Womens Shoe